Jumat, 07 September 2018

Banyuwangi Ethno Carnival

 
Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu Kota Festival. Berawal dari suksesnya diselenggarakan Banyuwangi Ethno Carnival ( BEC ) pada tahun 2011. maka pada tahun-tahun berikutnya seakan tak terbendung lagi semangat dan kegairahan masyarakat Banyuwangi untuk mengangkat potensi dan budaya daerah melalui rangkaian kegiatan yang dikemas dalam Banyuwangi Festival. Maka sejak 2012 acara Banyuwangi Ethno Carnival ditahbiskan menjadi agenda tahunan berbarengan dengan kegiatan lain, baik yang bersifat seni, budaya, fesyen, dan wisata olahraga.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggagas event ini bertujuan mampu menjembatani modernisasi seni budaya lokal yang selama ini tumbuh kembang dalam kehidupan masyarakat Banyuwangi menjadi sebuah event dalam bentuk parade berskala Internasional tanpa harus mengubah nilai-nilai yang sudah berkembang dan tumbuh di dalam masyarakat baik spirit maupun filosofinya.
baju yang dikenakan saat Festival Banyuwangi Ethno Carnival ( BEC ) setiap tahun nya berbeda. baju yang di gunakan harus di sesuaikan dengan tema. Tema yang tiap Tahun nya pun berbeda. Tema juga diangkat dari para Lelulur lama.  Misalkan pada tahun 2018 kemaren Banyuwangi Ethno Carnival diselenggarakan pada tanggal 29 Juli 2018. Tema yang di ambil adalah "Puter Kayun". Tema ini diambil dari adat warga yang mana setiap tanggal 10 Syawal harus menempuh jarak 15 kilometer menggunakan dokar atau delman dari Boyolangu ke pantai watudodol. 


sumber : 
https://travel.kompas.com/read/2018/07/30/112400827/menepati-janji-leluhur-banyuwangi-di-bec-2018 

Kesenian Tradisional Banyuwangi


Gandrung merupakan kesenian tari yang berasal dari Banyuwangi. Tarian Gandrung biasa diiringi dengan musik khas yaitu Gamelan Osing. Tarian ini merupakan tarian yang dilakukan secara berpasangan antara pria dan wanita. Tari Gandrung ini hampir sama dengan tarian di daerah lain seperti Tari ketuk tilu (jawa barat), Tari tayub (jawa tengah), Tari lengger (banyumas) dan daerah lainnya, dimana penari wanita mengajak para tamu pria untuk ikut menari bersama. Tarian ini sangat terkenal di Banyuwangi dan menjadi salah satu icon kota Banyuwangi. 
Dalam perkembangannya, sebagai tarian klasik Tari Gandrung ini masih tetap hidup dan dilestarikan di Banyuwangi. Bahkan setiap tahun nya Banyuwangi mengadakan Festival tari gandrung yang biasa disebut dengan "Festival Sewu Gandrung"( Tarian 1000 Gandrung ). Dimana Tarian Sewu Gandrung ini diadakan di pinggir pantai dan disaksikan oleh wisatawan-wisatawan yang hadir.
Image result for sewu gandrung
Untuk busana yang dikenakan penari Tari Gandrung ini sangat kental akan perpaduan gaya Jawa dan Bali. Pada bagian tubuh atas, penari menggunakan baju yang berbentuk seperti kemben berwarna hitam yang terbuat dari beludru dan kain diikat di leher menutupi dada yang dihiasi ornament berwarna emas. Lalu pada bagian bawah penari menggunakan kain batik khas Banyuwangi panjang sampai bagian atas mata kaki. Dan pada bagian kepala penari menggunakan mahkota dengan berbagai ornament berwarna merah dan emas yang disebut omprok. Selain itu juga berbagai asesoris seperti kelat pada tangan, selendang yang dikenakan dibahu dan pada bagian pinggang diberi ikat pinggang dan sembong yang dihiasi warna emas. Tidak lupa tata rias khusus yang membuat penari terlihat cantik dan sesuai dengan busana yang dikenakan.

sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Gandrung_Banyuwangi

Kuliner Banyuwangi

RUJAK SOTO

Image result for rujak soto khas banyuwangi
Rujak Soto adalah masakan khas dari daerah Banyuwangi, Jawa Timur. Masakan ini merupakan paduan unik antara Rujak sayur dengan Soto, bisa soto daging (daging sapi) atau soto babat. Bahkan ada yang memadukan dengan soto ayam atau soto ceker (kaki ayam), ini biasa dilakukan sebagai alternatif ketika ingin menikmati rujak soto tetapi harga daging sedang melambung.
Biasanya Rujak disajikan terlebih dahulu, kemudian disiram dengan kuah soto berikut dagingnya. Rasanya juga khas, ada unsur soto sekaligus rasa rujak dengan aroma terasinya.

NASI TEMPONG 

Related imageNasi tempong atau akrab dengan sebutan Sego tempong adalah makanan khas Banyuwangi berupa kumpulan sayuran yang sudah direbus. Tempong adalah kata dalam Bahasa Osing yang berarti tampar dalam bahasa Indonesia. Dinamai demikian karena rasa pedas dari nasi tempong memberikan sensasi seperti ditampar






sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Rujak_soto
https://id.wikipedia.org/wiki/Nasi_tempong

Keunikan Banyuwangi dan The Sunrise Of Java


Berkas:Welcome to Banyuwangi.jpg

The Sunrise of Java adalah salah satu julukan untuk Kabupaten Banyuwangi dan telah mendapat penghargaan tingkat Asia Tenggara ( ASEAN ) di Thailand, karena dimana Banyuwangi merupakan daerah yang pertama terkena sinar matahari terbit di pulau Jawa.
Sebagai kabupaten yang diapit oleh laut dan gunung, Banyuwangi kerap sekali disebut sebagai daerah yang memiliki berbagai macam keunikan. Tersimpan sejuta kenyamanan untuk dinikmati di Banyuwangi. Sebut saja keindahan alam Kawah Ijen, Teluk Hijau, Pulau Merah, Pantai Sukamade, Air Terjun Telunjuk Raung, Air Terjun Lider dan Taman Nasional Alas Purwo, yang menjadi beberapa destinasi tujuan para wisatawan. Berbicara mengenai wisata-wisata yang ada di Banyuwangi, saya tertarik untuk menceritakan atau menggambarkan suasana dari beberapa wisata yang pernah saya kunjungi seperti Air Terjun Lider dan Taman Nasional Alas Purwo.

 Air Terjun Lider terletak sangat jauh dari Kota Banyuwangi yaitu kurang lebih 45 Km di bagian Utara,  berada di kawasan Lereng Gunung Raung sebelah Timur. Tidak Mudah menuju ke Air Terjun Lider ini karena medan yang dilalui cukuplah menantang, melewati beberapa tebing curam, menyebrangi 7 sungai dan menembus hutan yang masih terjaga keasriannya. Air Terjun Lider sangatlah eksotik dengan adanya dihimpit oleh dinding-dinding tebing berdimensi rata. Ketinggian Air Terjun Lider adalah 60 meter, letaknya berada di 1.600 meter diatas permukaan air laut. Sumber airnya berasal dari mata air pegunungan. dengan demikian Air Terjun Lider ini merupakan air terjun tertinggi di Kabupaten Banyuwangi.

Image result for alas purwoberbanding dengan Air Terjun Lider, Taman Nasional Alas Purwo berada di Kabupaten Banyuwangi bagian Selatan. Alas Purwo merupakan Taman Nasional yang keindahan alamnya sangat epic akan tetapi memiliki banyak misteri di dalamnya. Sering juga disebut Hutan Legendaris paling Angker di pulau Jawa, dimana banyak misteri berhubungan dengan dunia Ghaib disini. misal saja seperti contoh berikut :

1. Sebagai tempat Bersemedi 
Image result for semedi alas purwo
Alas purwo biasa digunakan sebagai tempat bersemedi oleh banyak orang, sering sekali di jumpai saat malam Satu Sura. dimana mereka sekedar mencari Wangsit sampai mencari Ilmu Hitam.

2.  Sebagai tempat Pesugihan 






Gua Istana yang terdapat di dalam Alas Purwo merupakan tempat yang paling sering dikunjungi untuk bersemedi meminta berkah dan kekayaan. Selain itu, di Alas Purwo juga ada sebuah makam sepanjang 7 meter yang disebut makam Mbah Dowo.Makam Mbah Dowo tersebut isinya bukan jenazah manusia, melainkan sebuah pusaka berupa tombak milik Empu Barada. 

3. Tempat Berkumpulnya Banyak Jin di Pulau Jawa
Image result for jin alas purwo
Alas Purwo juga diyakini sebagai salah satu tempat berkumpulnya banyak jin di pulau Jawa.
Banyak orang pintar yaitu orang yang memiliki kekuatan supranatural, mengatakan bahwa Alas Purwo berbahaya untuk dikunjungi, sebab bila sampai menyinggung penghuni gaib Alas Purwo, maka bakal disesatkan sampai tidak bisa kembali.

sumber :
https://www.google.com/search?q=banyuwangi&safe=strict&client=firefox-b-ab&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiX3ryazKrdAhUcR48KHR2HBvAQ_AUIDSgE&biw=1280&bih=686#imgrc=PqrjoC0otepEyM:
https://www.google.com/search?q=makam+mbah+dowo&safe=strict&client=firefox-b-ab&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjbkPOOzardAhUNT48KHYUjDEAQ_AUICigB&biw=1280&bih=686#imgrc=yjHIBd0prmlwdM:

Banyuwangi

Banyuwangi adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten ini terletak di ujung paling timur Pulau Jawa dan berbatasan dengan Kabupaten Situbondo di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan serta Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso di barat. Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten terluas di Jawa Timur sekaligus menjadi yang terluas di Pulau Jawa, dengan luas wilayahnya yang mencapai 5.782,50 km2, atau lebih luas dari Pulau Bali (5.636,66 km2). Di pesisir Kabupaten Banyuwangi, terdapat Pelabuhan Ketapang yang merupakan perhubungan utama antara pulau Jawa dengan pulau Bali ( Pelabuhan Gilimanuk ).
 Banyuwangi merupakan kerajaan Blambangan dan juga merupakan kerajaan Hindu yang dipimpin oleh Pangeran Tawang Alun. Pada masa ini secara administratif VOC menganggap Blambangan sebagai wilayah kekuasannya, atas dasar penyerahan kekuasaan jawa bagian timur (termasuk blambangan) oleh Pakubuwono II kepada VOC. Padahal Mataram tidak pernah bisa menguasai daerah Blambangan yang saat itu merupakan kerajaan hindu terakhir di pulau Jawa. Namun VOC tidak pernah benar-benar menancapkan kekuasaanya sampai pada akhir abad ke-17, ketika pemerintah Inggris menjalin hubungan dagang dengan Blambangan. Daerah yang sekarang dikenal sebagai "kompleks Inggrisan" adalah bekas tempat kantor dagang Inggris.VOC segera bergerak untuk mengamankan kekuasaanya atas Blambangan pada akhir abad ke-18. Hal ini menyulut perang besar selama lima tahun (1767–1772). Dalam peperangan itu terdapat satu pertempuran dahsyat yang disebut Puputan Bayu sebagai merupakan usaha terakhir Kerajaan Blambangan untuk melepaskan diri dari belenggu VOC. Pertempuran Puputan Bayu terjadi pada tanggal 18 Desember 1771 yang akhirnya ditetapkan sebagai hari jadi Banyuwangi ( HARJABA ).

Penduduk Banyuwangi cukup beragam. Mayoritas adalah Suku Osing, namun terdapat Suku Madura dan suku Jawa yang cukup signifikan, serta terdapat minoritas suku Bali dan Suku Bugis. Suku Osing merupakan penduduk asli kabupaten Banyuwangi dan bisa dianggap sebagai sebuah sub-suku dari suku Jawa. Mereka menggunakan Bahasa Osing, yang dikenal sebagai salah satu ragam tertua bahasa Jawa. Sebagai keturunan kerajaan Blambangan, suku osing mempunyai adat-istiadat, budaya maupun bahasa yang berbeda dari masyarakat jawa dan madura.


sumber :
https://en.wikipedia.org/wiki/Banyuwangi_Regency
https://www.google.com/search?q=banyuwangi&safe=strict&client=firefox-b-ab&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiX3ryazKrdAhUcR48KHR2HBvAQ_AUIDSgE&biw=1280&bih=686#imgrc=PqrjoC0otepEyM:

Banyuwangi Ethno Carnival

  Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu Kota Festival. Berawal dari suksesnya diselenggarakan Banyuwangi Ethno Carnival ( BEC ) pada...